Telp. 0812 9498 3216 / 021-944 33882 Email : rainbow.stores@yahoo.com
  • home
  • automotive
  • accessories
  • lighting
  • elektro
  • tips
  • sale
  • cara pesan
  • Jumat, 04 November 2011

    Celah Ring Piston, Tentukan Kompresi



    Gap paling ideal antara 0,20~0,32mm diukur pakai fuller gaugge
    Mungkin sudah pada tahu kalau piston di dalam silinder mesin 4-tak dilengkapi tiga buah ring. Dua buah ring di bagian atas piston atau seher biasa disebut ring kompresi, sedangkan 1 ring di bawahnya biasa disebut ring oli. Sedangkan di mesin 2-tak hanya ada 2 ring kompresi tanpa ada ring oli.

    Lanjut ke mesin 4-tak, dua buah ring kompresi yang ada di atas biasanya memiliki perbedaan bentuk dan ciri. Ring paling atas lebih mengkilap karena dilapis krom, dan bentuk sikunya agak melengkung jika dibanding dengan bentuk ring kedua yang warnanya agak gelap. Sedang bentuk ring ke-3, di bagian tengahnya terdapat beberapa buah lubang ukuran kecil, fungsinya buat penyembur oli ke arah liner silinder.

    Hanya saja biar tugas dan fungsi ketiga ring sudah sesuai dengan peruntukan, hasilnya mungkin akan percuma jika terjadi kesalahan waktu proses pemasangan. Terutama saat menentukan celah ketiga ring piston saat akan ditempatkan di dalam liner silinder.

    Jika celahnya terlalu sempit saat diukur pakai fuller gauge, kemungkinan besar ring piston bisa ngancing pada saat suhu mesin alami panas tinggi.

    “Sebaliknya jika celah terlalu rengang, bisa saja terjadi kebocoran kompresi waktu mesin berputar,” buka Moch. Faisal Hargono (Hargo), kepala instruktur sekolah mekanik HMTC di Bandung.

    Makanya biar tidak terjadi seperti itu,  sebelum ketiga ring dipasang ke piston dan dimasukkan liner silinder sebagai bukti piston dapat bekerja dengan baik, saran Hargo ada baiknya ring tanpa piston dimasukkan ke liner lebih dulu untuk memastikan apakah celah ring sudah pas atau ideal. Kemudian didorong piston agar posisi ring jadi lurus.

    “Menurut buku panduan, jarak atau celah gap ring paling ideal saat ditempatkan di lubang liner jaraknya sekitar 0,20 mm~0,32mm. Celah itu diukur pakai alat khusus bernama fuller gaugge, yang proses ukurnya dengan cara diselipkan di celah ring ketika posisinya benar-benar rata,” imbuh Hargo dari Jl. Cibaduyut Raya, Gg, Siti Mardiyah, No. 6, Bandung.

    Tapi, jika jaraknya sudah melebihi dari angka 0,50mm, artinya ring piston tadi sudah aus  dan harus segera diganti baru. Sebaliknya jika celah kurang dari 0,20mm saat dipasang di liner. Maka salah satu ujung ring masih bisa dikikis pakai kikir rata sampai celah dirasa pas.

    Jarak ring bebas turut punya andil 
    Selain ukur celah ring piston, kemampuan ring piston juga dapat dilacak waktu komponen vital ini sedang bebas atau tidak ada tekanan. Jika ukurannya mengecil dari standar saat diukur pakai jangka sorong, artinya ring piston sudah mulai lemas atau gaya pegasnya mulai menurun. Kompresi pun rawan bocor.

    Sebagai contoh kalau ring piston ke-1 motor Suzuki Thunder 125 jarak awalnya dari 7,2mm jadi 5,6mm, lalu ring ke-2 dari 5,8mm jadi 4,8mm, sudah pasti daya tekan ring ke dinding liner akan sudah mulai melemah.

    “Tapi, selain ukuran celah dan jarak ring waktu bebas, kemampuan ring pun juga ditentukan saat proses pemasangannya. Penempatan ketiga ring di piston posisinya juga harus berbentuk segitiga. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kebocoran kompresi,” ingatnya. (motorplus-online.com)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar